Galeri Nasional membatalkan pameran tunggal perupa asal Yogyakarta bertajuk "Kebangkitan: Tanah dan Kedaulatan Pangan" setelah pelukis menolak permintaan kurator pameran untuk menutup lima lukisannya.
Kurator berdalih ada lukisan tersebut tidak sesuai dengan tema pameran dan vulgar.
Dalam pernyataan tertulis Galeri Nasional, kurator mengundurkan diri dari pameran. Karena tidak adanya kurator, maka pameran "ditunda".
LBH Jakarta mendampingi korban dan menyatakan bahwa pihak Kementerian Kebudayaan tidak melindungi pelaku, malahan membenarkan tindakan sensor.
Menurut Suara.com, Menteri Kebudayaan menyatakan lukisan tidak pas dengan tema pameran, bernada makian, vulgar, dan memuat unsur ketelanjangan.
Korban berencana membawa kembali seluruh lukisan dan membatalkan pameran sebagai bentuk kekecewaan.