Laporan Tahunan
Disusun berdasarkan data yang terhimpun di situs kebebasanberkesenian.id

2010–2020
Pada 2020, Koalisi Seni didukung oleh UNESCO melalui skema Funds-In-Trust Korea melakukan studi pustaka terkait kasus pelanggaran kebebasan berkesenian pada tahun 2010 hingga 2020.

2021
Dalam laporan ini, kami menambahkan kasus pembubaran acara pada tahun 2020 atas alasan pandemi untuk mengilustrasikan potensi pelanggaran kebebasan berkesenian dengan justifikasi kesehatan masyarakat.

2022
Di tengah gegap gempita dukungan terhadap seni, semakin meningkat pula tuduhan atasnya. Melalui pemantauan media selama tahun 2022, kami menemukan seni sering dilarang karena stigma yang terwujud dalam peraturan tertulis di beberapa daerah. Sementara itu, ruang berkesenian masih belum aman bagi perempuan dan gender minoritas. Pemantauan berkala yang melibatkan seniman, aktivis HAM, dan pekerja media perlu terus dilakukan untuk memperkuat jejaring pengaman.

2023
Menjelang pergantian kekuasaan, kebebasan berkesenian berada di persimpangan yang penuh ketakutan. Ancaman datang dari berbagai arah. Di tahun 2023, pembatasan akses terhadap kelompok marjinal menjadi isu utama. Gender, etnis, dan agama menjadi alasan utama represi.