Rektor USU membubarkan Pengurus dan Anggota Pers Mahasiswa Suara USU setelah mereka menolak menurunkan terbitan cerpen "Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya" yang dianggap mempromosikan LGBT. Sebagian alumninya yang bekerja di biro Humas USU mendukung keputusan tersebut.